Kamis, 26 Desember 2013

Apa benar ini puisi patah hati?




Adolf Hitler tidak mahir 
menggambar wajah manusia 
dalam lukisannya. 
Soekarno tidak mahir menjaga 
kesetiaan dalam hubungannya. 
Albert Einstein tidak mahir mengikuti perkembangan fashion 
dalam hidupnya. 

Tidak, aku tidak berniat 
mengungkit-ungkit kelemahan 
mereka. Aku hanya menjadikan 
tiga orang besar ini sebagai contoh. Contoh tentang 
bagaimana setiap orang 
seberapapun besarnya 
kekuasaan, kharisma, dan 
keahliannya pasti mempunyai 
kekurangan atau setidaknya sisi kekurangmahiran. 
Aku memang tidak sebesar tiga 
orang di atas. Tapi tentu saja 
aku juga mempunyai 
"kebesaranku" sendiri. Ada 
berbagai banyak hal yang aku kuasai yang aku tidak yakin 
dapat disaingi oleh Hitler, 
Soekarno maupun Einstein 
sekalipun. Aku mahir berbohong. 
Aku mahir melebih-lebihkan suatu 
cerita. Aku mahir menawar barang saat jual-beli. Aku mahir 
menghabiskan porsi makanku. 
Aku mahir mengomentari pakaian 
seseorang. Aku mahir menguji 
kesabaran temanku. Aku mahir 
menghabiskan waktu luangku. Aku mahir mendengarkan 
curhatan orang lain. Aku mahir 
mengadu-domba. Aku mahir, aku 
mahir, aku mahir dalam berbagai 
hal. Tapi seperti yang aku 
katakan di atas. "Setiap orang seberapapun besarnya mereka, 
pasti memiliki kekurangan atau 
setidaknya sisi kekurangmahiran". 
Nah bagaimana dengan diriku, 
apa sisi kekurangmahiran ku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...