Kita bersebalahan dalam posisi duduk.
Hanya angka dalam hitungan centi yang membuat kita berjarak.
Di puncak gunung ataupun di lembah.
Kita saling tahu rahasiah perasaan.
Berada dalam jarak satu tarikan nafas, tapi tak bisa saling menggenggam.
Perasaan itu tentang rasa, bukan tentang pengertian.
Harus jadi orang perasa untuk mengerti bagaimana rasanya menanti Fajar.
Imaji pagi selalu membawa ilusi.
Aiiih ... so sweet la'an ... Orang peraa itu pasti tahu segala bahasa ... :-) bahkan bahasa fajar pun ... bisa berbagi, tentang apa aja yang telah diobrolkan dengan sang fajar?
BalasHapustentang harga susu yang melambung tinggi,
Hapusitu juga kata Om Iwan hehehehehe